Bulan Mei adalah musim untuk mengungkapkan rasa syukur. Untuk meredakan rasa rindu para narapidana terhadap keluarga mereka, Lembaga Pemasyarakatan Chiayi, di bawah Biro Pemasyarakatan Kementerian Kehakiman, secara khusus mengadakan acara kunjungan tatap muka selama dua hari berturut-turut pada tanggal 7 dan 8 Mei menjelang Hari Ibu, dengan total 4 sesi. Sebanyak 369 narapidana dan 705 anggota keluarga telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Selain itu, bagi narapidana yang anggota keluarganya tidak dapat hadir secara langsung, disediakan layanan "telepon bakti kepada ibu" dengan dukungan dari Kantor Cabang Chiayi Chunghwa Telecom, yang memasang 15 jalur telepon. Sebanyak 850 narapidana menggunakan layanan ini untuk menyampaikan kasih sayang dan rasa terima kasih mereka kepada ibu atau keluarga tercinta melalui sambungan telepon lebih awal.

Pepatah mengatakan, “Rindu kepada keluarga semakin terasa di saat hari besar.” Suasana hangat dan penuh kasih terlihat jelas di lokasi acara, dengan interaksi penuh kehangatan antara narapidana dan keluarga mereka. Anak perempuan dari salah satu narapidana di Lokakarya Delapan tampak manja dalam pelukan dan di punggung ayahnya, membuat banyak narapidana lainnya iri dan berkata bahwa memiliki anak perempuan sungguh membahagiakan. Di Lokakarya Sembilan, seorang narapidana bernama Chen meneteskan air mata melihat ibunya yang sudah tua datang dengan tertatih-tatih menggunakan tongkat. Dengan penuh penyesalan, ia menyatakan akan berusaha keras untuk menunjukkan perilaku baik agar tidak lagi membuat ibunya khawatir.

Pekerja sosial dari Lembaga Pemasyarakatan Chiayi dan staf dari Asosiasi Anti-Kekerasan Keluarga Kabupaten Chiayi juga turut melakukan wawancara dan pendekatan secara dekat kepada para narapidana serta keluarga mereka selama kegiatan berlangsung. Mereka juga tidak lupa menyampaikan edukasi tentang pentingnya kewaspadaan terhadap penipuan.

Lembaga Pemasyarakatan Chiayi menyampaikan bahwa kegiatan kunjungan ini merupakan salah satu bentuk dukungan keluarga yang terus dikembangkan oleh lembaga pemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk membangkitkan rasa penyesalan melalui kekuatan kasih keluarga. Dukungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting bagi proses reintegrasi sosial narapidana di masa depan. Diharapkan melalui kegiatan ini, narapidana dapat merasakan cinta dan tanggung jawab, serta membangun kembali arah hidup mereka. Kegiatan ini bukan hanya ajang berkumpul, tetapi juga merupakan penyucian batin, yang melalui kekuatan kasih keluarga dapat membimbing narapidana untuk menyesali kesalahan masa lalu, berani berubah, dan perlahan-lahan menapaki jalan menuju pemulihan diri.