Go To Content
:::

Chiayi Prison, Agency of Corrections, Ministry of Justice:Back to homepage

:::

2025/8/21 Terapi Hewan Menyembuhkan Jiwa, Menghargai Kehidupan

  • Publication Date :
  • Last updated:2025-08-29
  • View count:9
收容人學習以正確方式撫摸療癒犬,以建立良好互動關係

Untuk membantu narapidana dalam meningkatkan pengendalian emosi, menumbuhkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kesadaran diri dan efikasi diri, Lembaga Pemasyarakatan Chiayi menghadirkan Animal-Assisted Therapy (terapi berbantuan hewan). Melalui program ini, diharapkan narapidana dapat menyembuhkan diri, membangun nilai diri, serta mengembangkan kemampuan dan motivasi untuk kembali ke masyarakat. Mulai 19 Agustus, dilaksanakan “Program Pendidikan Kehidupan melalui Terapi Hewan Tahun 114” sebanyak empat sesi. Sasaran kegiatan ini adalah narapidana lanjut usia, penyandang disabilitas fisik maupun mental, serta mereka yang memiliki risiko bunuh diri. Melalui pembelajaran dan latihan interaksi langsung dengan hewan, narapidana diajak merasakan pengalaman positif dan hangat, sehingga dapat menenangkan kegelisahan serta kecemasan dalam hati mereka.

Animal-Assisted Therapy (AAT) telah lama diterapkan baik di dalam maupun luar negeri. Dengan pendampingan terapis profesional, hewan dijadikan sebagai subjek utama terapi, dilengkapi dengan berbagai aktivitas. Proses interaksi ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi emosional, mengurangi stres, menurunkan kecemasan, serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Dalam program ini, Lapas Chiayi mengundang Konselor Psikologi Wu Ssu-Ying, Wakil Kepala Pusat Konseling Psikologi Xiang-Yu Kota Taichung, bersama anjing terapi yang menggemaskan bernama Candle sebagai pembimbing. Mereka mengajarkan para narapidana cara berinteraksi dengan hewan, misalnya cara menyapa, serta melatih perintah keterampilan seperti duduk atau berputar. Psikolog Wu menjelaskan bahwa Candle dulunya adalah anjing jalanan. Saat berusia tiga bulan, Candle ditemukan secara kebetulan, namun setelah tidak ditemukan pemiliknya, akhirnya Candle diadopsi oleh Psikolog Wu. Kini, lebih dari sembilan tahun berlalu, Candle telah menjadi anjing terapi yang rutin mendampingi kegiatan konseling dan seminar komunitas, memainkan peran penting dalam animal-assisted therapy.

Sekilas, Candle tampak seperti anjing rumahan biasa. Namun saat berinteraksi dengannya, terlihat sifatnya yang jinak dan penuh kasih, bahkan sering kali mendekati orang untuk meminta dielus. Penampilan Candle yang lucu dan penurut berhasil menarik perhatian para narapidana maupun petugas lapas. Dalam salah satu sesi, seorang narapidana tanpa sadar berkata: “Saya jadi sangat rindu dengan anjing saya di rumah!”. Ucapan itu menyentuh hati peserta lainnya, hingga mereka pun mulai membuka diri, sambil berinteraksi dengan Candle dan saling berbagi pengalaman masa lalu bersama anjing peliharaan mereka. Suasana hangat pun menyelimuti kelas, dan narapidana yang awalnya pemalu perlahan berubah dari perasaan cemas menjadi lebih rileks dan gembira.

Lapas Chiayi merasa terhormat karena pada tahun ini mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Kehakiman, sehingga dapat menyelenggarakan program terapi berbantuan hewan ini. Melalui bimbingan interaktif Psikolog Wu dan Candle, para narapidana dapat merasakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus menenangkan.

Go Top