2024/9/30 Kursus Terapi Bantuan Hewan
- Publication Date :
- Last updated:2025-04-15
- View count:9

Untuk mempromosikan pendidikan kehidupan dan meningkatkan efektivitas penanganan, Lembaga Pemasyarakatan Chiayi, yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Kehakiman, khususnya mengadakan program Terapi Bantuan Hewan. Pada tanggal 30 September sore hari, mereka mengundang Konselor Psikologi dari Asosiasi Psikologi Xiangyu, Wakil Kepala Konselor Wu Siying, untuk berbagi pengalaman tentang terapi bantuan hewan dan menunjukkan bagaimana memanfaatkan kekuatan penyembuhan hewan dalam penanganan profesional.
Terapi Bantuan Hewan adalah suatu pendekatan yang melibatkan hewan sebagai media dalam proses terapi untuk meningkatkan kondisi fisik dan mental manusia serta kualitas hidupnya. Pendekatan ini telah diterapkan di berbagai bidang profesional seperti psikologi, sosial, pekerjaan, fisik, bahasa, dan keperawatan. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa hewan peliharaan dapat menyembuhkan hati manusia, karena hewan peliharaan memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk sentuhan fisik. Bahkan para tahanan di penjara yang berinteraksi dengan hewan peliharaan menunjukkan perubahan perilaku jangka panjang, dengan banyak dari mereka yang pertama kali merasakan ikatan emosional.
Seiring dengan penuaan populasi di Taiwan, lembaga pemasyarakatan mulai aktif menangani masalah tahanan yang berusia lanjut. Karena terapi bantuan hewan tidak hanya memenuhi kebutuhan medis dan perawatan kesehatan lansia, tetapi juga dapat mengurangi rasa kesepian di kalangan lansia, menenangkan pikiran, meningkatkan harga diri, dan bahkan dapat meningkatkan aktivitas fisik melalui permainan atau aktivitas dengan hewan. Oleh karena itu, lembaga pemasyarakatan ini mengadakan kelas khusus untuk tahanan yang berusia 65 tahun ke atas, dengan total 30 peserta. Dalam perencanaan kursus, berbagai permainan interaktif yang melibatkan anjing digunakan untuk meningkatkan kesempatan interaksi dengan lansia, dengan tujuan menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional mereka. Khususnya di kalangan tahanan lansia di lembaga pemasyarakatan, yang sering kali tidak memiliki keluarga di dekat mereka, terapi ini dapat memberikan bentuk pendampingan yang sangat dibutuhkan.
Selama sesi terapi hewan ini, anjing tidak hanya berperan sebagai teman bermain, tetapi juga berfungsi sebagai "dokter hewan." Dalam interaksi fisik seperti membelai dan kontak dekat, seluruh indera tubuh manusia terstimulasi. Ketika membelai hewan, otak akan merespon, menciptakan perasaan tenang dan bahagia, yang membantu meredakan emosi. Para tahanan yang mengikuti kursus ini merasakan bahwa metode pengajaran kali ini sangat berbeda dari sebelumnya, yang biasanya penuh dengan teori yang sulit dipahami. Kali ini, pendekatan yang lebih hangat dan interaktif membuat mereka merasa segar dan memberikan respons yang sangat positif. Mereka berharap dapat memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengikuti kelas semacam ini di masa depan. Lembaga pemasyarakatan ini sangat memperhatikan penanganan tahanan lansia dan, selama anggaran memungkinkan, akan terus mengadakan program serupa di masa mendatang.